Monday, March 19, 2007

Sejarah Semenanjung Sinai

Perang Enam-Hari juga dikenali sebagai Perang Arab-Israel 1967, Perang Enam' Hari, atau Perang Jun, telah ditempur antara Israel dan negeri Arab dari Mesir, Jordan, dan Syria. Apabila Mesir menghantar pegawai PBB jauh dari sempadan Mesir-Israel dan menambahkan aktiviti ketenteraannya dekat sempadan, dan sekat kemasukan dari Selat Tiran ke kapal Israel, Israel melancarkan serangan pra-tentang pada pasukan udara Mesir bimbang serangan akan berlaku oleh Mesir. Jordan gilirannya menyerang bandar Israel Baitulmuqaddis dan Netanya. [8] [9] Pada akhir perang, Israel telah menguasai Jalur Gaza, Semenanjung Sinai, Tebing Barat, dan Dataran Tinggi Golan. Akibat perang memberi kesan kawasan geopolitik hingga ke hari ini.

Israel Gempur Semenanjung Sinai

29 Oktober 1956, tentara Zionis menyerang semenanjung Sinai di Mesir. Serangan ini menyusul pengumuman nasionalisasi Terusan Suez oleh Jamal Abdul Naser, Presiden Mesir saat itu, yang dilanjutkan dengan pelarangan atas kapal-kapal Israel untuk melintasi terusan tersebut. Dengan serangan itu, Isreal berharap bisa menduduki Teluk Aqaba di ujung Laut Merah untuk dijadikan jalur lalu-lalang kapal-kapalnya. Dua hari kemudian, Inggris dan Perancis, yang melindungi Israel, menurunkan pasukan penerjun payungnya di sekitar Terusan Suez. Tujuan serangan tiga arah terhadap Mesir ini adalah untuk menggagalkan nasionalisasi terusan yang menghubungkan laut Mediterania dengan laut Merah ini. Sebelum dinasionalisasi, Terusan Suez berada di bawah kontrol Inggris dan Perancis. Selama beberapa bulan, tiga negara agresor itu berhasil menduduki terusan Suez, namun karena derasnya desakan opini dunia dan campur tangan PBB, ketiga negara tersebut meninggalkan Mesir pada tahun 1957. Perang ini dalam sejarah peperangan Arab-Israel dikenal dengan nama Perang Suez.

No comments: